ZonaPublic.com — Belakangan ini, bisnis percetakan digital printing mengalami pertumbuhan yang cukup pesat di Indonesia. Namun, seberapa menguntungkan bisnis percetakan online?
Pada dasarnya, bisnis digital printing adalah jenis bisnis dengan pemanfaatan teknologi cetak digital untuk menghasilkan beragam jenis cetakan, mulai dari poster, brosur, spanduk, hingga stiker.
Nah, untuk mengetahui lebih jauh tentang bisnis yang satu ini, mulai dari modal, omzet, hingga strategi pemasarannya, simak pembahasannya berikut ini.
Sejarah Bisnis Percetakan Digital Printing
Dalam sejarahnya, bisnis percetakan digital printing dimulai sejak tahun 1993 silam, tepatnya saat Adobe merilis perangkat lunak yang membuat mesin cetak inkjet melakukan pekerjaan cetak profesional, yakni PostScript Level 2.
Lantas, teknologi tersebut terus berkembang secara pesat, dengan peningkatan resolusi cetak, kecepatan, serta kualitas cetakan hingga saat ini.
Jenis-jenis Bisnis Percetakan Online
Di bawah ini adalah jenis-jenis usaha digital printing yang perlu diketahui.
1. Cetak Offset Digital
Ini adalah jenis cetakan yang biasa digunakan dan memungkinkan untuk mencetak dengan jumlah besar serta biayanya lebih terjangkau.
2. Cetak Inkjet
Ini adalah jenis cetakan yang memanfaatkan teknologi penyemprotan tinta di media yang dicetak.
Biasanya, jenis yang satu ini dipakai untuk mencetak gambar atau grafis di atas kertas foto, kanvas, hingga bahan-bahan lainnya.
3. Cetak Direct to Garment (DTG)
Ini adalah jenis cetakan yang dipakai untuk mencetak gambar maupun desain langsung di atas kain, utamanya di kaos dan jenis pakaian lainnya.
4. Cetak Large Format
Ini adalah jenis cetakan yang biasanya dipakai untuk mencetak media besar, mulai dari banner, spanduk, hingga poster berkualitas tinggi.
5. Cetak Sublimasi
Ini adalah jenis cetakan yang dipakai untuk mencetak gambar maupun desain di bahan yang terbuat dari serat sintetis, misalnya kaos polos, mouse pad, hingga gantungan kunci.
Lantas, bahan itu akan dipanaskan untuk mentransfer gambar maupun desain ke dalam serat bahan.
6. Cetak 3D
Ini adalah jenis cetakan yang dimanfaatkan untuk mencetak objek 3 dimensi (3D) dengan memakai material berupa plastik, logam, maupun kayu.
7. Cetak Foto
Ini adalah jenis cetakan yang dipakai untuk mencetak foto dengan beragam ukuran dan berkualitas baik.
8. Cetak Custom
Ini adalah jenis cetakan ini lazim dipakai untuk membuat produk custom, misalnya stiker, label, kartu nama, dan lain-lain.
Macam-macam Produk Bisnis Percetakan Online
Produk bisnis percetakan online pada dasarnya terdiri dari beragam atau bermacam-macam bentuk, di antaranya sebagai berikut.
1. Banner
Biasanya, produk yang satu ini dimanfaatkan untuk promosi di luar ruangan, misalnya di jalan raya, pameran, maupun acara terbuka. Bahannya berupa vinyl maupun kain.
2. Spanduk
Lazimnya, produk ini juga dipakai untuk promosi di luar ruangan, misalnya pada bangunan maupun gedung perkantoran. Bahannya berupa vinyl maupun kain.
3. Poster
Produk berikut ini biasanya dimanfaatkan untuk promosi di dalam ruangan, contohnya di toko maupun kantor. Bahannya berupa kertas foto atau kertas glossy.
4. Stiker
Produk yang satu ini bisa dimanfaatkan untuk beragam keperluan, mulai dari stiker label produk, stiker branding, hingga stiker dekorasi.
5. Kartu Nama
Ini adalah produk yang dipakai sebagai alat promosi bisnis maupun sebagai kartu identitas personal.
6. Buku
Ini adalah produk yang bisa dicetak dengan beragam ukuran serta bermacam-macam jenis kertas, di antaranya buku panduan, buku pelajaran, hingga buku karya sastra.
7. Kemasan
Umumnya, produk yang satu ini dipakai bagi keperluan promosi produk, di antaranya kemasan makanan dan minuman hingga produk kosmetik.
8. Kaos dan Pakaian Lainnya
Biasanya, ini adalah produk yang dicetak dengan teknologi Direct to Garment (DTG) dan bisa dimanfaatkan untuk keperluan promosi atau maupun personal.
9. Souvenir
Produk berikut ini lazimnya dicetak dengan beragam bentuk, di antaranya mug, gantungan kunci, hingga flashdisk.
10. Cetak 3D
Ini adalah produk yang dimanfaatkan untuk mencetak objek 3 dimensi, mulai dari mainan, model arsitektur, hingga komponen industri.
Estimasi Modal Bisnis Percetakan Online
Perlu diketahui, skala usaha digital printing dapat dibedakan menjadi skala kecil, menengah, dan besar. Berikut ini rincian modal usahanya berdasarkan skala tersebut.
1. Skala Kecil
Alat yang Diperlukan | Modal Awal |
Mesin printer | Rp14.000.000—Rp70.000.000 |
Komputer dan perangkat lunak desain grafis | Rp7.000.000—Rp21.000.000 |
Bahan baku (tinta, kertas, dan media lain) | Rp7.000.000—Rp14.000.000 |
Biaya sewa lokasi (jika diperlukan) | Rp2.800.000—Rp7.000.000/bulan |
Biaya operasional (listrik, internet, dan lain-lain) | Rp1.400.000—Rp4.200.000/bulan |
Pemasaran awal | Rp1.400.000—Rp7.000.000 |
Total estimasi modal awal | Rp33.600.000—Rp123.200.000 |
2. Usaha Skala Menengah
Alat yang Diperlukan | Modal Awal |
Mesin printer | Rp70.000.000—Rp210.000.000 |
Komputer dan perangkat lunak desain grafis | Rp21.000.000—Rp42.000.000 |
Bahan baku (tinta, kertas, dan media lain) | Rp14.000.000—Rp42.000.000 |
Biaya sewa lokasi (jika diperlukan) | Rp7.000.000—Rp14.000.000/bulan |
Biaya operasional (listrik, internet, dan lain-lain) | Rp4.200.000—Rp8.400.000/bulan |
Pemasaran awal | Rp7.000.000—Rp21.000.000 |
Total estimasi modal awal | Rp123.200.000—Rp337.400.000 |
3. Skala Besar
Alat yang Diperlukan | Modal Awal |
Mesin printer | Rp210.000.000—Rp700.000.000 |
Komputer dan perangkat lunak desain grafis | Rp42.000.000—Rp84.000.000 |
Bahan baku (tinta, kertas, dan media lain | Rp42.000.000—Rp140.000.000 |
Biaya sewa lokasi (jika diperlukan) | Rp14.000.000—Rp35.000.000/bulan |
Biaya operasional (listrik, internet, dan lain-lain) | Rp8.400.000—Rp16.800.000/bulan |
Pemasaran awal | Rp21.000.000—Rp70.000.000 |
Total estimasi modal awal | Rp337.400.000—Rp1.046.800.000 |
Perkiraan Omzet Bisnis Percetakan Digital Printing
Penting dipahami bahwa penghasilan dari usaha bisnis digital printing dapat berbeda-beda bergantung pada jenis layanan yang ditawarkan, target pasar, hingga skala operasi.
Misalkan jika Bondan yang membuka usaha percetakan online di Jakarta memperoleh order 1 roll (200 m2) selama 1 bulan.
Dengan harga rata-rata sekitar Rp15.000/m2, berikut ini perhitungan keuntungannya:
= 200 m2 x Rp15.000
= 60.000.000
Agar lebih detail, berikut ini contoh estimasi pendapatan bisnis digital printing sesuai jenis skala usahanya.
1. Skala Kecil
Biasanya, dengan jenis skala kecil, bisnis digital printing akan menawarkan layanan mulai dari cetak stiker, kartu nama, brosur, hingga poster. Untuk keuntungan bersihnya sekitar 10—15% dari pendapatan.
Misalkan jika kamu bisa menjual 1.000 lembar kartu nama seharga Rp500 per lembar maka pendapatan kamu sebesar Rp500.000. Adapun dari pendapatan tersebut, keuntungan bersih kamu adalah sekitar Rp50.000—Rp75.000.
2. Skala Sedang
Layanan yang ditawarkannya biasanya berupa cetak kaos, banner, hingga spanduk. Untuk keuntungan bersihnya sekitar 15—20% dari pendapatan.
Misalkan, jika bisnis ini mampu menjual sebanyak 100 kaos seharga Rp100.000 per kaos maka pendapatannya Rp10.000.000. Dari jumlah itu, keuntungan bersihnya sebesar Rp1.500.000—Rp2.000.000.
3. Skala Besar
Dengan skala operasi yang besar, bisnis ini mampu menawarkan layanan berupa cetak kanvas, baliho, hingga cetak 3D. Keuntungan bersihnya adalah sekitar 20—30% dari pendapatan.
Sebagai contoh, jika bisnis digital printing ini sanggup menjual sebanyak 10 buah cetakan kanvas seharga Rp1.000.000 per cetakan maka pendapatannya sebesar Rp10.000.000.
Adapun dari pendapatan tersebut, keuntungan bersihnya sekitar Rp2.000.000—3.000.000.
Nah, itulah tadi pembahasan seputar usaha percetakan digital printing yang perlu diketahui, lengkap dengan estimasi atau perkiraan modal hingga omzet-nya.
Tertarik untuk terjun ke bisnis percetakan online? Dalam hal ini, kamu pun bisa menerapkan beberapa strategi yang tepat untuk meraih keuntungan maksimal.