Mengenal 7 Jenis Model Bisnis E-Commerce dan Contohnya

Mengenal 7 Jenis Model Bisnis E-Commerce dan Contohnya
Ilustrasi model bisnis e-commerce dan contohnya (Foto: Canva Pro)

ZonaPublic.com — Model bisnis e-commerce dan contohnya penting diketahui di era teknologi digital seperti sekarang ini. Lantas, apa saja model bisnis e-commerce?

Sebagaimana diketahui, saat ini siapa pun hampir tidak bisa lepas dari pengaruh bisnis e-commerce.

Hal itu utamanya terjadi saat kita bertransaksi jual beli di sebuah platform digital, misalnya Shopee, Tokopedia, dan sejumlah e-commerce lainnya di tanah air.

Maka dari itu, tentu saja penting untuk mengetahui apa saja model bisnis e-commerce yang ada saat ini.

Nah, untuk lebih memahami tentang jenis model bisnis e-commerce dan contohnya, simak pembahasan selengkapnya berikut ini.

Apa Itu E-Commerce?

Pada dasarnya, e-commerce adalah jenis bisnis yang membuat pelaku bisnis maupun individu dapat melakukan jual beli secara online

Dalam hal ini, e-commerce bisa dianggap sebagai perantara di dalam dunia digital yang menghubungkan penjual dan pembeli.

Jenis-jenis Model Bisnis E-Commerce dan Contohnya

Jeni-jenis e-commerce sejatinya terbagi dalam beberapa model bisnis, dengan fitur dan atribut yang juga berbeda-beda. Berikut ini rincian masing-masing model bisnis e-commerce yang perlu diketahui.

1. Model Bisnis E-Commerce Business-to-Business (B2B)

Adapun model bisnis e-commerce dan contohnya yang pertama adalah jenis bisnis e-commerce Business-to-Business (B2B).

Pada model bisnis e-commerce yang satu ini, seluruh transaksi dan transaksi elektronik terkait dengan barang atau jasa yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dengan perusahaan lainnya.

Transaksinya bisa berupa grosir, produsen konvensional yang berhubungan dengan pengecer, dan lain-lain.

E-commerce jenis ini biasanya akan menawarkan sebuah produk jasa meski ada pula platform lainnya yang menjual barang maupun produk dari bisnis ke bisnis. 

Sebagai contoh jenis bisnis e-commerce ini adalah KlikMRO, yang merupakan anak perusahaan dari Kawan Lama Group. KlikMRO sendiri merupakan e-commerce di bidang industrial supply.

2. Business-to-Consumer (B2C)

Jenis bisnis e-commerce yang satu ini lazim ditemukan saat kita hendak berbelanja keperluan pribadi.

E-commerce B2C biasanya terkait dengan transaksi serta hubungan antara bisnis dan end user. Jenisnya juga berkaitan dengan ritel e-commerce online

Di lain sisi, jenis B2C e-commerce pun kini menjadi lebih mudah dan dinamis dengan semakin berkembangnya internet. 

Hal itu utamanya tampak dari semakin menjamurnya website, toko bahkan mall di internet yang menjual berbagai produk.

3. Consumer-to-Consumer (C2C)

Jenis e-commerce yang satu ini sering kali diakses oleh masyarakat yang menggemari aktivitas window shopping alias belanja online.

Model e-commerce C2C ini bentuknya adalah transaksi elektronik barang maupun jasa di antara pelanggan. 

Sementara itu, proses transaksinya terjadi lewat pihak ketiga yang menyediakan platform online.

Contoh e-commerce pada jenis yang satu ini adalah Amazon hingga eBay (luar negeri) serta Tokopedia hingga Bukalapak (dalam negeri). 

4. Consumer-to-Business (C2B)

Sebaliknya dari C2C adalah model bisnis e-commerce C2B. Jenis yang satu ini biasanya berupa 

website dengan jenis transaksi yang terjadi dari konsumen ke perusahaan. 

Biasanya, platform e-commerce ini menyediakan jasa perorangan guna mendukung aktivitas bisnis, yang terdiri dari para freelancer dengan beragam harga.

Misalnya saja situs e-commerce Fiverr. Platform menjadi tempat bagi para pebisnis dalam mencari freelancer di dunia kreatif dalam rangka mendukung bisnisnya. 

Di Fiverr, pebisnis dapat menemukan AI artist hingga voice over talent. Transaksi jual belinya pun terkait jasa yang diberikan oleh perorangan, yang dalam hal ini adalah freelancer.

5. Business-to-Administration (B2A)

Jenis selanjutnya adalah B2A, yakni model bisnis e-commerce yang menyediakan pemenuhan kebutuhan operasionalisasi maupun proyek pemerintah.

Misalnya saja platform AXIQoe yang menyediakan kebutuhan elektronik, groceriesoffice equipment, dan supplies

Singkatnya, untuk pengadaan barang, seperti komputer dan keperluan kantor lainnya, pemerintah dapat berbelanja melalui platform B2A ini.

6. Consumer-to-Administration (C2A)

Masih terkait dengan pemerintahan, jenis e-commerce berikut ini menghadirkan transaksi elektronik antara individu dengan administrasi publik.

Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan fleksibilitas, efisiensi, dan transparansi dalam administrasi publik. 

Jenis e-commerce biasanya digunakan di bidang pendidikan, kesehatan, hingga administrasi. Sebagai contoh, platform pajak online dari pemerintah untuk kemudahan pembayaran pajak pribadi.

7. Online-to-Offline (O2O)

Jenis yang terakhir, yakni O2O, saat ini banyak digunakan oleh platform maupun website. Tujuannya tentu saja untuk menarik pelanggan online untuk mau berbelanja di toko fisik. 

Adapun konsepnya adalah menghubungkan saluran online dengan toko fisik, dengan penawaran yang banyak.

Misalnya saja MAPCLUB. Melalui toko online mereka, kamu bisa memilih supaya barang itu dikirimkan atau diambil sendiri di toko fisik terdekat milik MAPCLUB.

Perbedaan Marketplace dan E-Commerce

Serupa, tapi tidak sama. Itulah yang bisa kita katakan untuk menggambarkan marketplace dan e-commerce.  

Pada dasarnya, marketplace merupakan salah satu model e-commerce dengan tujuan sebagai platform yang mempertemukan penjual dan pembeli.

Marketplace pun melibatkan banyak pihak, mulai dari jasa ekspedisi hingga perusahaan penyedia pembayaran.

Itu berarti bahwa platform seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, hingga Bukalapak merupakan sebuah marketplace, yang pada akhirnya menjadi bagian dari e-commerce.

Nah, itulah tadi pembahasan lengkap terkait model bisnis e-commerce dan contohnya yang penting untuk diketahui.

Saat ini, ada banyak jenis e-commerce yang tersedia. Dengan demikian, bisnis yang satu ini bisa saja menguasai pasar global sebab menghadirkan metode berbelanja paling efektif untuk saat ini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index