Cheating Day Artinya Dan Dampaknya Dalam Pola Diet Sehat

Cheating Day Artinya Dan Dampaknya Dalam Pola Diet Sehat
Cheating Day Artinya Dan Dampaknya Dalam Pola Diet Sehat / Sumber Gambar: Canva Pro

 ZonaPublic.Com - Cheating day artinya hari bebas dalam diet. Simak penjelasan lengkap tentang manfaat dan risikonya agar tidak salah langkah dalam menjaga pola makan sehat.

Istilah cheating day semakin sering terdengar di kalangan pelaku diet dan gaya hidup sehat. Namun, apa sebenarnya cheating day artinya dan apakah praktik ini memang membantu atau justru merusak usaha diet yang telah dibangun? 

Banyak orang mengartikan cheating day sebagai hari ‘libur diet’, di mana seseorang bisa mengonsumsi makanan favoritnya, termasuk yang tinggi kalori, gula, atau lemak. Konsep ini terdengar menyenangkan, tetapi penting untuk memahami dampaknya secara menyeluruh.

Dalam praktiknya, cheating day bukan sekadar makan bebas tanpa aturan. Di balik istilah yang terkesan santai, ada strategi yang harus diperhatikan agar tidak mengganggu pencapaian tujuan jangka panjang. 

Biasanya, cheating day dilakukan seminggu sekali oleh mereka yang menjalani diet ketat seperti keto, defisit kalori, atau clean eating. Tujuannya adalah memberi ‘ruang bernapas’ pada tubuh dan pikiran, agar tidak merasa tertekan dengan aturan makan yang ketat setiap hari.

Antara pelepas stres dan jebakan kalori

Salah satu alasan utama orang menerapkan cheating day adalah untuk menjaga kesehatan mental selama berdiet. Menghindari makanan favorit secara terus-menerus bisa memicu stres, bahkan menyebabkan binge eating di kemudian hari. 

Dengan adanya cheating day, seseorang merasa tetap bisa menikmati hidup tanpa kehilangan arah diet.

Namun, ada catatan penting. Jika tidak dikontrol, cheating day justru bisa berbalik arah menjadi momen balas dendam makan. Misalnya, seseorang yang diet selama enam hari lalu makan pizza satu loyang, burger, dan es krim sekaligus di hari ketujuh. 

Ini tentu akan berdampak pada jumlah kalori yang masuk secara signifikan, dan bisa menghambat penurunan berat badan atau bahkan menaikkan berat badan kembali.

Sebuah studi dalam Journal of Consumer Psychology menyebutkan bahwa jeda dalam diet seperti cheating day bisa membantu seseorang merasa lebih termotivasi, asal dilakukan dengan bijak. 

Artinya, kuncinya ada pada kendali diri dan pemilihan menu yang tetap terukur. Misalnya, makan satu slice pizza atau semangkuk kecil mie favorit, bukan konsumsi tanpa batas.

Strategi cheating day yang bijak

Agar cheating day membawa manfaat, pelaku diet sebaiknya merencanakan jenis makanan dan porsinya. Jangan tunggu sampai kelaparan lalu makan berlebihan.

Sebaliknya, catat makanan apa yang ingin dinikmati dan perkirakan kalori atau komposisinya. Jika biasanya makan makanan tinggi karbohidrat dan lemak, bisa diseimbangkan dengan tetap mengonsumsi serat dari sayur atau buah.

Waktu cheating juga perlu diperhatikan. Beberapa ahli menyarankan melakukan cheating pada siang hari agar tubuh masih punya waktu membakar sebagian kalori. Hindari cheating pada malam hari karena metabolisme melambat dan kalori lebih mudah disimpan sebagai lemak.

Cheating day juga bisa menjadi momen evaluasi: sejauh mana tubuh merespons makanan tersebut? Apakah ada reaksi seperti kembung, lemas, atau bahkan sakit perut? Jika iya, mungkin itu sinyal bahwa tubuh sudah terbiasa dengan pola makan sehat, dan cheating justru memberi dampak negatif.

Di sisi lain, cheating tidak harus selalu berkaitan dengan makanan tinggi gula dan lemak. Bisa juga dengan menikmati makanan sehat yang selama ini ditunda, seperti nasi merah dengan lauk favorit, atau olahan protein dengan bumbu yang lebih kaya. Dengan begitu, cheating day tetap memberi sensasi “reward”, tapi tidak merusak sistem.

Kesimpulannya, cheating day artinya bukan hari bebas sebebas-bebasnya, melainkan bagian dari strategi diet yang harus dilakukan dengan kontrol dan kesadaran. Jika dilakukan dengan cara yang tepat, cheating day justru bisa memperkuat komitmen terhadap gaya hidup sehat. Tapi jika dilakukan berlebihan, manfaatnya bisa berubah menjadi jebakan yang menjauhkan dari tujuan.

Daripada menjadikannya alasan untuk berlebihan, lebih baik anggap cheating day sebagai momen untuk tetap menikmati proses tanpa rasa bersalah. Karena dalam perjalanan menuju tubuh yang sehat, keseimbangan adalah kunci utama.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index